FREKUENSI RFID
Frekuensi Gelombang Radio dan Fungsinya pada Sistem RFID
Spektrum gelombang radio terdiri dari delapan jenis frekuensi;
- Very low frequency atau frekuensi sangat rendah
- Low frequency atau frekuensi rendah
- Medium frequency atau frekuensi medium
- High frequency atau frekuensi tinggi
- Very high frequency atau frekuensi sangat tinggi
- Ultra-high frequency atau frekuensi teramat sangat tinggi
- Super high frequency atau frekuensi super tinggi
- Extremely high frequency atau frekuensi luar biasa tinggi
Mulai dari sisi kiri spektrum dan bergerak ke kanan, panjang gelombang secara bertahap berkurang. Frekuensi sangat rendah, rentang frekuensi pertama di sisi kiri spektrum memiliki panjang gelombang rata-rata sekitar 55.000 meter. Itu berarti dari satu puncak ke puncak lainnya (atau satu palung ke palung lain) memiliki jarak rata-rata 55.000 meter. Karena panjang gelombang radio berkorelasi dengan kecepatan transmisi data (yaitu semakin lama panjang gelombang maka semakin lama transmisi data dan sebaliknya), gelombang frekuensi sangat rendah menghasilkan tingkat baca yang sangat rendah sehingga tidak digunakan secara umum untuk aplikasi RFID. Dari 8 frekuensi gelombang radio tersebut, hanya ada tiga yang biasanya digunakan untuk aplikasi RFID: Low Frequency (LF), High Frequency (HF), dan Ultra-high Frequency (UHF). Di bawah ini kami akan menjabarkan secara singkat mengenai ketiga frekuensi yang digunakan tersebut.
- Sekilas tentang “Low Frequency (LF) atau Frekuensi Rendah”
Frekuensi rendah ini berkisar antara 30 – 300 kHz dengan panjang gelombang sekitar 2.400 meter, namun RFID hanya menggunakan sebagian kecil gelombang antara 125 – 134 kHz atau lebih besar sehingga bisa menembus metal dan air. Tag LF pada umumnya lebih mahal daripada tag HF dan UHF, tetapi variasi biaya tetap tergantung pada jenis dan aplikasi yang dikembangkan.
Sistem RFID LF paling sering digunakan untuk melacak hewan ternak, tetapi juga digunakan dalam beberapa aplikasi kontrol akses. Tag LF sangat sesuai untuk hewan karena mudah dilacak melalui tubuh hewan yang mengandung banyak air.
- Sekilas tentang “High Frequency (HF) atau Frekuensi Tinggi”
Gelombang frekuensi tinggi dalam spektrum radio meningkat dari 3 MHz hingga 30 MHz. Panjang gelombang dari HF jauh lebih pendek dari gelombang LF, yaitu hanya sekitar 22 meter. Gelombang HF dapat menembus sebagian besar material kecuali air dan logam padat, namun logam tipis seperti alumunium masih dapat dilacak dengan tag HF dan berfungsi secara normal. Gelombang HF ini dalam penggunaannya untuk RFID telah diatur oleh ISO (International Organization of Standardization) perihal NFC (Near Field Communication), yaitu 13,56 MHz yang mudah diadaptasi oleh berbagai aplikasi. Tag HF relatif lebih murah bergantung pada ukuran dan material tag, biasanya tag berbentuk label, kartu atau plastik dan umumnya berukuran kecil sehingga dapat dipasangkan ke berbagai jenis barang atau objek.
Sistem RFID HF paling banyak digunakan untuk aplikasi kontrol akses, transfer data, dan beberapa aplikasi tiket. Tag RFID HF juga digunakan pada paspor di seluruh dunia di negara-negara seperti Amerika Serikat, Norwegia, Jepang, Australia, India, dan banyak lagi sehingga keamanan paspor bertambah.
- Sekilas tentang “Ultra High Frequency (UHF) atau Frekuensi Teramat Sangat Tinggi”
Frekuensi teramat sangat tinggi dalam spektrum radio ini berkisar dari 300 MHz hingga 3 GHz, namun sebagian besar sistem RFID UHF ini beroperasi di antara 860 – 960 MHz. Fungsi sistem dalam gelombang UHF ini juga telah diatur atas dasar standar protokol komunikasi yang diberlakukan oleh GS1 dan standar pengaturan frekuensi yang ditetapkan oleh masing-masing negara atau kawasan. Jika hal ini tidak diatur akibatnya adalah:
- Perangkat dapat saling mengganggu dan tidak dapat beroperasi atau memiliki efesiensi yang sangat buruk karena saling “bersaing” untuk dilacak atau terlacak
- Tantangan dalam penerapan teknologi secara luas karena sistem akan beroperasi dalam gelombang yang berbeda dan memiliki standar protokol atau persinyalan yang berbeda.
Gelombang UHF rata-rata panjangnya sekitar 33 cm, tetapi dalam frekuensi yang lebih tinggi, seperti 2,45 GHz, panjangnya bisa sekecil 12 cm. RFID UHF biasanya digunakan dalam satu dari dua jenis sistem RFID; pasif dan aktif.
Aktif RFID UHF
Tag dalam RFID aktif ini memiliki pemancar dan sumber daya sendiri yang biasanya berupa baterai. Tag aktif menyiarkan sinyal mereka sendiri untuk mengirimkan informasi yang disimpan dalam microchip mereka. Jarak jangkauan yang ditawarkan hingga 100 meter, sehingga, secara umum, sistem RFID aktif ini digunakan pada objek besar atau objek lain yang perlu dilacak dari jarak jauh.
Pasif RFID UHF
Dalam sistem RFID pasif ini, reader dan antenna lah yang mengirim sinyal radio ke tag. Tag kemudian menggunakan sinyal yang ditransmisikan untuk menghidupkan dan memantulkan energi kembali ke reader. Karena sistem pasif ini dibatasi oleh kekuatan backscatter tag (sinyal radio tercermin dari tag kembali lagi ke reader) maka jarak jangkauan mereka biasanya di bawah 10 meter. Solusi RFID pasid ini berguna untuk banyak hal dan umumnya digunakan untuk melacak barang-barang di industri retail.
Dari penjabaran detail setiap gelombang RFID di atas, tabel ini akan mewakili karakteristik dan fungsi gelombangnya sehingga lebih mudah untuk dipahami.
RFID Technology Outlook